Beranda

Rabu, 28 November 2012

Resensi : Putri Hujan & Ksatria Malam


Judul : Putri Hujan dan Ksatria Malam (2nd novel of Lukisan Hujan)
Pengarang : Sitta Karina
Penerbit : Terrant Books
Cetakan : ke-1, 2010
Tebal : 360 halaman

"Semakin berat perjuangan yang harus dilalui, semakin berharga kebahagiaan yang kita raih pada akhirnya." (Bianca Hanafiah)

Gudnaiitt blogreads ^o^

Yuhuuu.. saya baru saja menyelesaikan sekuel Lukisan Hujan, buku kedua dari dwilogi Lukisan Hujan milik Sitta Karina.
Dari awal sampai akhir baca buku ini, sangat khas gaya Sitta bercerita (apalagi jika dibandingkan dengan novel Sitta yang lain, Aerial misalnya). Settingnya selalu digambarkan detail, dan pasti alur ceritanya terdapat sebuah kematian, yang -untungnya- diakhiri dengan happy ending.

Cerita dimulai tentang kehidupan Sisy di San Fransisco -Frisco-, yang awalnya tenang-tenang saja sebelum kedatangan Diaz -mantan pacarnya di Jakarta-, dan pertemuannya dengan Finist -sahabat masa kecilnya-. Setelah pertemuannya dengan kedua orang yang sama-sama pernah berarti dalam kehidupannya, membuat hidupnya tidak seperti biasanya, mencekam, dan mengerikan. Dia seperti dikelilingi oleh para mafia yang selalu menguntitnya dan berusaha mencelakakan satu sama lain.

Alur dari novel ini sangat complicated dan bikin penasaran. Mulai dari hubungan antara Nara Hanafiah -saudara Diaz- dengan Heinrich -kakak Finist-, atau cerita cinta masa lalu Christopher Hanafiah dengan Aki yang menjadi cinta segitiga dengan Kei. Kekaguman Bianca Hanafiah dengan Kei. Cinta diam-diam Kayo -sepupu Kei dan juga bos Chris- terhadap Chris. Misteri hubungan Diaz dan super model Freya, dan yang paling seru serta menegangkan adalah perebutan cinta antara Diaz Hanafiah, Finist Von Stonheim, dan Sisy yang bertaruh dengan nyawa.
Ada juga adegan mengharukan tentang pengorbanan seorang sahabat Finist, Lucca, yang rela mati demi melindungi Finist dari berondongan tembakan kakaknya sendiri. Soswit! :p

"Dunia tidak berhenti begitu saja ketika orang yang kita cintai meninggal. You have to be strong. You have to move on. Daripada menangisi kenangan indah, mengapa tidak menyimpannya dalam hati--dalam sudut paling sakral di dirimu?" (halaman 260)
Bagaimanapun juga, dalam novel ini, cinta antara Diaz dan Sisy bertahun-tahun, meskipun sudah terpisah benua, melewati berbagai halangan, toh cinta mereka berdua tetap dipautkan oleh takdir. Pada akhirnya mereka berdua menikah dan memiliki seorang anak perempuan.

Sangat disarankan sebelum membaca novel ini, kalian musti baca 1st booknya dulu, Lukisan Hujan. Berbeda dengan novel ini yang stoknya sudah susah dicari, Lukisan Hujan belum lama kemarin dicetak ulang dengan cover berbeda. Nanti lain waktu saya resensikan buku pertamanya, Hehehehe :)
Yang membuat novel ini cukup spesial, Sitta tetap memasukkan bahasa-bahasa asing di dalamnya, sehingga bisa menambah referensi kita. Disini terdapat banyak penggunaan bahasa Spanyol, syair-syair Jepang, Bahasa Inggris, dan sedikit Bahasa Jerman.
Menurut saya, kekurangan novel ini cuma satu, yaitu ukuran bukunya yang kurang enak buat ditenteng kemana-kemana karena melebihi ukuran novel sewajarnya. Kawan saya saja mengira novel yang saya bawa itu buku pelajaran, Oh no! (--")m

Giatkan baca novel dan ambil hikmah didalamnya yaa, 
Sunsayang,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rain Cloud