Beranda

Minggu, 30 Desember 2012

Ayo Ikut Melestarikan PANDA

Melestarikan Panda

Siapa yang tidak mengenali hewan mamalia yang gendut dan lucu berbulu tebal seperti beruang ini? Yap. Panda! Hewan yang bernama latin Ailuropoda melanoleuca atau dalam bahasa inggris disebut “black and white cat-foot (大熊猫)”, merupakan hewan yang populasinya banyak ditemui di daerah barat daya China, khususnya di beberapa pegunungan di China tengah, terutama di provinsi Sichuan, Shaanxi dan Gansu. Panda mudah dikenali karena memiliki corak badan yang sangat khas dan unik, panda memiliki bulu hitam di sekitar bagian telinga, patch mata, moncong, kaki, dan bahu.

Panda Fun Facts 2

Hewan lucu ini juga merupakan hewan kesayangan bagi rakyat China, terbukti dengan dijadikan nya panda sebagai maskot atau emblem negara China serta di gunakannya panda untuk beberapa logo-logo lain bagi negara China pada konteks internasional. Selain itu, WWF atau World Wide Fund for Nature atau organisasi internasional  yang bekerja pada isu-isu mengenai konservasi, penelitian dan pemulihan lingkungan juga menggunakan panda sebagai logo nya sejak tahun 1961.

Panda Fun Facts 1

Halo dunia normal!


Simbooooooooooooooooooooooooooooooooookkkkkkk, anakmu kembali datang!

Pertama-tama, saya kepengen banget meminta maaf, terutama untuk diri sendiri, karena sudah kembali melanggar janji untuk setia mengisi dan menghias blog ini agar terus cantik dan menjadi terkenal.
Dengan sangat menyesal, saya tidak bisa menepatinya. Ini karena saya akhirnya sudah diterima kerja *muka datar sedatar-datarnya*

Okai, saya sudah kerja. Saya ulang ya. Tapi kenapa saya tidak begitu antusias apalagi jingkrak-jingkrak manjat pohon kelapa? Karena saya baru tahu dan baru benar-benar paham kalo bekerja itu sangat tidak enak. Apalagi bekerja untuk orang lain. Ini opini yang sangat subjektif lo ya, jangan ada yang pernah ngambil hati selain hati saya sendiri :p

Rasanya kerja tuh, kayak masuk ke mulut buaya, diombang ambing diatas kapal nabi Nuh dan akhirnya dibuang bareng dinosaurus karena kapalnya bocor dan jumlah penumpang harus dikurangi. Intinya, bekerja untuk orang lain itu jelas-jelas memangkas kebebasan. Kebebasan apapun, waktu, tenaga, pemikiran, berpendapat, berprinsip. Hufh. Bukannya itu berat? Tapi, kenapa (lagi) saya juga tak kunjung resign, karena Indonesia saja meraih kemerdekaannya setelah dijajah beratus-ratus tahun, sedangkan saya baru dijajah sebulan sudah menyerah? Bagi saya itu bukan prinsip jagoan.
Karena saya jagoan, maka saya akan meraih kemerdekaan saya sampai Tuhan yang mengijinkan dan mendorong saya untuk mengetik surat pengunduran diri, hahahahahaha.
Minta doanya ke semua readers ah *salaman sungkeman cium pipi* :D

Kok jadi curcol ya? Yah, gakpapa lah ya, hujan-hujan gini emang paling enak itu curhat hangat. *makin nggak nyambung*
Cuma sekarang saya benar-benar membuka mata, kenapa 9 dari 10 pintu rejeki itu ada pada bisnis, saya benar-benar paham bahwa Tuhan sangat mengerti saya. Saya harus jadi bos untuk diri sendiri, bukan berada dibawah power orang lain :)

Dah dulu ah, udah hampir jam 10, itu sekarang jadi jam wajib saya untuk tidur. Apppaahhh? >.<
nggak perlu kaget, saya sendiri juga kesel karena saya sebenernya begitu merindukan setengah mati gimana rasanya begadang sampai pagi, rindu baca novel dengan leluasa (saya selalu sembunyi-sembunyi kalo di kantor), rindu bermain-main sama teman-teman, rindu bermain game, rindu nyapu rumah, ahhh... memang ya, seseorang akan merasa kehilangan ketika haknya sudah dibatasi. I need my old life! I miss my old self! rawrrr :(

See you soon,
Doakan saya selalu, smoga Tuhan selalu menyehatkan otak saya, agar tidak gila,
Cheers,

Sabtu, 08 Desember 2012

Resensi : Sepotong Hati Yang Baru

 
Judul : Sepotong Hati Yang Baru (Serial Berjuta Rasanya)
Penulis : Tere Liye
Penerbit : MAHAKA Publishing
Cetakan : ke-1, Oktober 2012
Tebal : 206 halaman

"Ya, dua puluh tahun lagi hidup dengan mengenang masa lalu itu dari sisi  yang positif lebih dari menyenangkan." (Hesty)

Selamat malamm, Assalamualaikum penggemar malam minggu, khusus buat yang single aja :)

Pagi kemarenan saya baru saja menyelesaikan cerpen terakhir dari kumpulan cerpen-nya bang Tere Liye yang sudah cukup lama tertunda, hihihi.. Ini merupakan serial keduanya yang bercerita tentang komplikasi cinta yang nggak harus "cinta melulu", setelah buku pertamanya terbit yang berjudul Berjuta Rasanya. Awal melihat daftar isinya, saya sempat kecewa karena cerpen yang ada dalam buku ini hanya separuh dari buku sebelumnya (Jangan-jangan bang Tere Liye lagi ikut trend lagunya Noah, ckikikiki ;p). Tapi kekecewaan saya terlupakan setelah tau meskipun hanya ada delapan cerpen, tapi tetap berkualitas, lebih panjang, dan tetap layak dinikmati. Satu lagi yang membuat saya salut, bang Tere berani memasukkan masa-masa perjuangan yang notabene-nya nggak romantis, menjadi sebuah romansa yang mengharukan!

1| Hiks, Kupikir Itu Sungguhan
Cerita ini hampir mirip dengan salah satu cerita yang berjudul "Hiks, kupikir kau naksir aku" dalam novel Berjuta Rasanya, hanya settingnya saja yang beda. menceritakan tentang beberapa mahasiswi yang heboh dengan facebook untuk mengincar lelaki yang ditaksir. Nana, yang awalnya cuek-cuek saja, mulai merasa ke-GR-an saat Rio mendekatinya. Nana berpikir Rio serius suka padanya, apalagi dia menawarkan untuk langsung bertemu orangtuanya, ketiban durian! Tak disangka, ternyata Rio mengajak bertemu orangtuanya semata-mata hanya untuk urusan bisnis mengingat Nana pintar membuat kue.

2| Kisah Sie-Sie
Ini salah satu kisah miris dalam novel ini. Seorang gadis belia yang rela menikah bayaran hanya untuk menyelamatkan keluarganya. Sie-Sie yang memegang teguh janji suci pada mamaknya untuk tetap setia pada suaminya apapun perlakuan yang diterimanya. Suaminya begitu kejam awalnya, tapi diakhirnya, ia menyadari bahwa Sie-Sie begitu mencintainya, dan Sie-Sie bisa memaksakan perasaan itu tumbuh di hatinya dan di hati suaminya.

3| Sepotong Hati Yang Baru
"Kau tahu, ditengah semua kesedihan itu, setidaknya saat itu aku akhirnya menyadari, aku tidak akan pernah bisa melanjutkan hidup dengan hati yang hanya tersisa separuh. Tidak bisa. Hati itu sudah rusak, tidak utuh lagi. Maka aku memutuskan membuat hati yang baru. Ya, hati yang benar-benar baru."
kisah tentang seorang laki-laki yang berusaha bangkit setelah tunangannya meninggalkannya untuk soerang lelaki yang baru saja ditemuinya, tapi setelah itu ingin kembali lagi padanya.
Cinta itu bukan soal memaafkan. Cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri. Cinta adalah rasionalitas sempurna.  (halaman 51)

Selasa, 04 Desember 2012

BANGKIT itu...


Bangkit itu SUSAH!
Susah melihat orang lain susah
Senang melihat orang lain senang

Bangkit itu Takut…
Takut korupsi
Takut makan yang bukan haknya

Bangkit itu Mencuri!
Mencuri perhatian dunia dengan prestasi…
Bangkit itu MARAH!
MARAH!!! Bila martabat bangsa dilecehkan!

Bangkit itu malu…
Malu jadi benalu
Malu karena minta melulu

Bangkit itu… Tidak ada!
Tidak ada kata menyerah!
Tidak ada kata putus asa!

Bangkit itu… AKU!
Untuk Indonesiaku…

(Deddy Mizwar)

Hanya Ingin Sederhana, Mencintaimu!



Aku hanya ingin jadi sederhana,
yang mencintaimu hanya dengan senyumku,
yang mengagumimu dari tatapan jauhku,
yang melihatmu dari binar milikku.

Aku hanya ingin jadi sederhana,
yang mencintaimu dengan resahku,
yang mengkhawatirkanmu dari raibmu,
yang mendoakanmu dari tempatku mengadu.

Aku hanya ingin jadi sederhana,
yang tak pernah lelah berharap kamu datang,
yang tak pernah henti memohon kamu jangan hilang.

Aku hanya ingin jadi sederhana,
walau kamu tak sedikitpun ada,
walau kamu tak sedikitpun rasa.

Aku selalu ingin jadi sederhana,
yang mencintaimu tanpa kata,
yang mencintaimu tanpa mata,
yang mencintaimu tanpa apa-apa.

Aku hanya ingin mencintaimu.
selalu. dengan sederhana.
tak bersyarat.
tak berderajat.

sungguh murni.
harus kuakui.
kamu sudah dihati.

1:10
plis.Allah.pliiss.KLIK!
>.<

repost 27012011

Resensi : Negeri Para Bedebah


Judul : Negeri Para Bedebah
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : ke-2, September 2012
Tebal : 433 halaman


Tanpa kita sadari, dalam hidup ini, potongan-potongan kecil menjadi tempat kita belajar sesuatu secara efektif. 
“Melakukan perjalanan, bertemu banyak orang, membuka diri, mengamati, mencoba sendiri, memikirkan banyak hal, adalah cara tercepat belajar.

Novel ini sebenarnya tidak dalam urutan atas prioritas terbaca. Selain karena begitu tebal, kabarnya ini novel genre-nya seperti film action, penuh intrik dan licik. Sejujurnya saya kurang suka dengan tema novel seperti itu, hehehehe, biasalah perempuan, lebih memilih tema novel yang ‘menyentuh’. Tapi sekali lagi saya berpikir, meminjam istilah tokoh utama si Thomas, melihat karakter Tere Liye dari novel-novelnya dan fanpage FB-nya, saya menilai bahwa bang Tere petarung (baca : penulis) sejati! Penulis sejati tidak pernah bohong kan? ;p

Akhirnya dengan segala kemungkinan dan keyakinan kalo novel ini sampai tidak menarik dipertengahan saya baca, saya akan dengan senang hati tidak meneruskannya. Ternyata saya benar-benar SALAH TOTAL. Novel ini benar-benar seperti adegan film di setiap episodenya, benar-benar membuat pembaca menjahit imajinasinya sendiri, dan saya benar-benar tidak sabar untuk tahu bagaimana akhir kisahnya.

Saya yakin novel ini layak sekali untuk diangkat ke layar lebar, karena akan membuat puluhan, bahkan ratusan masyarakat Indonesia, para pemegang uang banyak, khususnya koruptor, malu dan bersembunyi di balik jas partai ‘kotor’nya.

Novel Negeri Para Bedebah ini sepertinya dulu pernah di posting dalam notes dengan judul BBB, Bangsat-Bangsat Berkelas. Bercerita tentang satu tokoh laki-laki dengan nama kecil Tommy, tapi terkenal diusia dewasa dengan nama Thomas, si konsultan keuangan profesional yang cerdas, licin, dan mampu menguasai keadaan secepat kilat. Awalnya, apa yang dilakukan Thomas tak lebih dari untuk menyelamatkan keluarga Om Liem, pamannya, dari kebangkrutan. Akan tetapi, seiring berjalannya cerita, ternyata kasusnya tak sesederhana itu. Dibumbui dengan dendam masa lalu yang dialami Thomas.

Diusianya yang 10 tahun, Thomas harus menyaksikan keluarganya terbakar habis bersama dengan rumah dan gudang tempat berbisnis. Hanya Opa, Om Liem dan istrinya yang selamat. Saat itu dia tahu, dalang dibalik semua ini adalah Wusdi dan Tunga, petugas kejaksaan dan kepolisian. Mereka memanfaatkan keadaan dengan membawa lari akta tanah, rumah dan gudang milik keluarga besar Opa. Dendam Thomas menuntut untuk dibalaskan karena ternyata Wusdi dan Tunga masih terus ingin mengeruk harta milik Om Liem yang telah menjadi pebisnis yang menggurita, mempunyai aset dimana-mana termasuk di luar negeri. Awalnya Thom begitu membenci Om Liem, karena ia menganggap Om Liem yang membuat orangtuanya mati terbakar. Tapi sepertinya tebakan Opa benar, Thomas bukan membenci pamannya, Thom membenci dirinya sendiri yang tidak mau bertindak jahat, licik dalam berbisnis seperti Om Liem padahal dia mengetahui segala permainan kotor dalam dunia bisnis, termasuk permainan Om Liem dalam Bank Semesta. Opa Thomas menjadi sosok paling bijak dalam novel ini. Dia selalu menasehati agar Thomas bisa memaafkan masa lalu. 
“Kejadian menyakitkan selalu mendidik kita menjadi lebih arif.”(halaman 228)

Rain Cloud