Beranda

Sabtu, 09 Maret 2013

Resensi : BRIDA

Judul : BRIDA
Pengarang : Paulo Coelho
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : ke-1, 2008
Tebal : 231 halaman

Karena tradisi tak pernah salah, pasangan jiwa selalu saling menemukan pada akhirnya 
(Paulo Coelho)

Semua orang memiliki "takdir" yang harus dijalani.
Brida, dua puluh tahun, melemparkan pertanyaan yang paling penting ke dalam hidup kita, "Apa yang kau lebih cari dalam kehidupan ini?"

Novel ini merupakan suatu cerita perjalanan yang mengisi jiwa untuk menemukan diri, terutama cinta dan pasangan jiwa. Novel Brida ini salah satu dari sedikit novel terjemahan yang coba saya baca. Hehehehe...
Dan butuh waktu yang cukup lama untuk memahami bahasa Kakek Paulo yang sudah berada pada tingkat jagoan sastra kelas tinggi :D

Diceritakan Brida, gadis yang beranjak dewasa, tertarik untuk mempelajari sihir, Tradisi Bulan, dan tradisi Matahari, untuk meyakinkan diri siapakah sebenarnya pasangan jiwanya. Melalui perjalanan yang cukup panjang sampai akhirnya ia dipertemukan dengan pasangan jiwanya yang ternyata adalah guru sihirnya sendiri yang umurnya dua kali lipat dari dirinya. Yang cukup membingungkan, Brida sepertinya memilih keduanya, Lorrens kekasihnya, dan Sang Magus, guru sihirnya. Dan ternyata dalam teorinya, memang pasangan jiwa ditakdirkan bisa saja dimiliki lebih dari satu.
Ending dari novel ini saya memang kurang paham benar (hihihihi... ada yang bisa bantu saya menjelaskan sebenarnya bagaimana akhir ceritanya? xp)
Pada dasarnya disini memang di tekankan siapapun yang kita pilih sebagai pasangan jiwa, kepadanyalah kita harus mencurahkan seluruh cinta dan pengabdian kita. Seperti ada cinta diatas cinta. cieeeeeeehh :p
"Cinta ada diatas segalanya, dan tidak ada kebencian dalam cinta, hanya terkadang ada kesalahan. Menjadi manusia berarti memiliki keraguan tapi tetap melanjutkan berjalan di jalanmu." (hal.190-191)

Dalam novel ini juga ditegaskan bahwa sihir tidak melulu tentang ilmu hitam, dan sejenisnya. Justru disini dijelaskan bahwa ilmu sihir selalu berujung untuk meyakini segala sesuatu berujung pada Tuhan. 
"Ingatlah, jalan pertama menuju Tuhan adalah doa, kemudian kebahagiaan."

Modal satu-satunya yang dibutuhkan ketika membaca novel ini adalah kamu cukup gunakan imajinasimu seluas mungkin. hihihihi... seperti para pecinta buku bilang, hal paling menyenangkan ketika membaca buku adalah saat hanya ada kamu dan imajinasimu. Uhuk :)
"Ketika kau menemukan jalanmu, kau tidak boleh takut. Kau harus memiliki keberanian yang cukup untuk melakukan kesalahan. Kekecewaan, kekalahan, dan keputusasaan adalah alat-alat yang digunakan Tuhan untuk menunjukkan jalan pada kita." (hal.23)

Selamat membaca Brida,
Selamat menunggu pasangan jiwamu juga ya,
saya juga lagi nunggu nih, katanya lagi otewe,wkwkwkwk :p
love,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rain Cloud