Beranda

Sabtu, 20 Oktober 2012

Egoisme Positif ?


Soreeeeeeee pembaca yang cantikkkkkk dan agak ganteng...
Kemarin kebetulan temanku ada yang beli banyak komik di Gramedia book fair, dan aku kebagian jadi peminjam yang baik, hihihihi...
Ada satu komik judulnya "Heart Curtain" karangan komikus Jepang Nakajima Yuka, yang salah satu cerita didalamnya punya nasehat yang mungkin bagi banyak orang cukup sarkastik ya, tapi buatku justru sangat menggelitik.

ini cover depan + belakang komik Heart Curtain

Terkadang, kita memang harus egois untuk sesuatu yang sangat kita inginkan dan telah menjadi mimpi kita sejak lama. 
Lebih baik egois daripada menyesal di akhirnya


Damn, it's nice word, right?
Memang, pada akhirnya cerita akhir komik ini, gadis yang awalnya melakukan "egoisasi perasaan" terhadap orang yang disukainya nggak sia-sia, dia dapat mewujudkan mimpi terbesarnya menjadi model terkenal. Ada juga yang meluapkan egoisnya dalam menyatakan cinta, dan pada akhirnya dia mendapatkan pasangan yang ternyata juga mencintainya.

Egois kan sebenarnya nggak melulu berkonotasi negatif, justru sesekali malah diperlukan. Aku juga sering terbesit pikiran seperti itu. Masalahnya yang jadi pertanyaan untuk diriku sendiri *ngomong sendiri sama cermin* : bisa nggak egois yang bertanggung jawab? Sayangnya, diriku menjawab : masih belum bisa, mungkin!

Ternyata memang susah ya mempertanggungjawabkan egois. Keinginan untuk memperjuangkan egois yang positif sering nggak seimbang sama niat dan tekad untuk meuwujudkannya, lalu menyelesaikannya.
Mungkin lebih baik ikut arus kehidupan yang ada dulu sambil mikir-mikir matang, nggak lupa ngiris bawang dan bumbu-bumbu penyedap lainnya, kalau dirasa sudah berbau harum dan siap disajikan, yakin niat nggak akan menguap ditengah jalan, baru diwujudkan dengan egoisme positif. Setuju??
*ngais-ngais tanah*


Salam hangat sore-sore sambil minum esbuah bikinan tangan sendiri,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rain Cloud