Beranda

Senin, 13 Mei 2013

Takdir Senin


Selamat pagi.
Hai Senin.
Terimakasih sudah membangunkanku dengan harapan.
Mulai sekarang tidak ada yang boleh merusakmu lagi. Seterusnya, cukup abaikan.

Kamu percaya, kamu ada karena takdir?
Kamu selalu menjadi pengawal minggu,
dam pembunuh bahagia si empunya hari minggu,
bukankah itu takdir?
Haha, aku ingin tertawa.
Pagi ini semua terasa beda.
Lucu sekali,
yang tidak diharapkan datang duluan,
yang berharap sekali, justru tak kunjung datang.

Tuhan padahal aku yakin sekali tak mempermainkan.
Begitulah,
sekali lagi ini namanya takdir,
jika Tuhan belum berkenan,
ya belum hadir.

05:37
diatas kasur usai sahur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rain Cloud