Beranda

Minggu, 07 Juli 2013

Flash Fiction : Yang Ke-2


YANG KEDUA

Lelaki berambut gondrong berjanggut tipis itu melipat-lipat kertas kusut ditangannya untuk kesekian kali. Resah. Tak menyangka. Justru surat itu datang dari orang yang telah merampas hatinya. Sekali lagi dibacanya kertas itu. Tapi justru bukan tulisan di dalamnya yang terbaca. Pikirannya di biarkan saja menerawang, mengawang kembali.
“Mas, kemarin aku bicara sama mbak Marni. Banyak.”
“....”
“Mas, banyak hal yang sebenarnya ndak bisa aku ceritakan ke Mbak Marni, tapi aku ndak tahu cara menyembunyikannya.”
“....”
“Mas, Mbak Marni menangis. Sambil pegang-pegang tanganku. Seperti memohon sesuatu, tapi ndak ngomong apa-apa.”
“....”
“Mas, aku juga perempuan, sama kayak Mbak Marni.”
“....”
“Mas, aku sudah tahu kalau Mbak Marni sudah tahu.”
“....”
“Mas, aku ndak bisa bohong, kalau aku tahu apa yang dirasakan Mbak Marni.”
“....”
“Mas, kenapa diam saja? Aku harus bagaimana?”
“Mas,...”
Lelaki gondrong itu melempar botol-botol hijau dengan gambar bintang di tengahnya sampai memantul mengenai dinding kamarnya. Bergelontangan. Tulisan di secarik kertas itu tak perlu lagi dibacanya, karena telah dihafalnya luar kepala dengan tidak sengaja.
Mas, mintalah maaf sama Mbak Marni. Aku mundur, sudah ndak bisa lagi aku disimpan jadi yang kedua.
Kembalilah.
Dan dipukulkan kembali sisa botol yang ada tepat ke kepalanya.

*****

This flash fiction i made for #proyekcinta-nya @bintangberkisah. Wish me luck :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rain Cloud